Song Review - Tachiiri Kinshi [Mafumafu]
Tachiiri Kinshi - Mafumafu
Translated by: Matchakame
Verse #1
Yuurei shoujo wa kyou mo mukuchi ni aruku
Kyoumi aizou nante no nai nounai
Karagara no hitonami
A phantom girl walks wordlessly today as well
Her mind lacking interests, likes or dislikes
In an empty wave of humanity
Dare no kage ni kakurete aruku?
Ounou tousui yuetsu goraikou
Tachiiri wo kinzu
Whose shadow do you walk hiding in?
Agony, intoxication, joy, the rising sun*
I forbid them from entry
Yuurei shoujo wa kyou mo mukuchi ni aruku
Basei bouryoku touhikou kirai datte
Ishi wo nagerare
The phantom girl walks wordlessly today as well
While joking that she hates jeers, violence, running away
Stones are thrown at her
Zannen na koto ni umareta toki ni
Kono yo wa boku no ibasho wo wasureta mitai
Unfortunately, from the time I was born
It seems this world had forgotten my whereabouts
Pre-Reff
Dare mo ni hitei sarete
Sukui mo nakute
Jibun wo norotteiru hibi
Mou boku wa nani?
Being denied by everyone
Without even a chance at salvation
The days when I was cursing myself
Really, what am I?
Reff #1
Tachiiri kinshi
Dokomade mo dekisokonai no kono boku ni
Yasashisa wo tsukihanetemo
Kienai ai wo nuitsukete kudasai
No trespassing
To this good-for-nothing me in all aspects
Even if you thrust kindness into me,
Please sew in me a love that will not disappear
Itai itai itai kokoro ga
Imada “shinzou” nante yakuwari wo hatasu no
Yue ni tachiiri kinshi suru
It hurts, it hurts, it hurts, my heart
It has yet to fulfill its role as a “heart”
As a result, I allow no trespassing into it
Verse #2
Yuurei shoujo wa kyou mo mukuchi ni aruku
Douse ikichainai tte gokan ga akashi wo oshiete kureru
Dakara kyou wa shin no zou wa kokoro wa tojita
Ki ni iranai nara chikayoranai deyo
The phantom girl walks wordlessly today as well
“At any rate, you’re not alive”, her five senses prove to
her
That’s why, today I close off my (organ) heart, my (mind’s)
heart
If you’re not pleased with me, then don’t come near
Yuurei shoujo wa kyou mo furuete aruku
Basei bouryoku touhikou kirai datte
Ishi wo nagerare
The phantom girl trembles as she walks today as well
While joking that she hates jeers, violence, running away
Stones are thrown at her
Sono sugata ni umareta imi mo
Shiranai mama hitori susurinaku
In mourning of being born in such a form
Without knowing, I have begun to sob alone
Bridge
Omoikaesu hodo aisareta koto mo nai
Yorisotte ii hodo kokoro wo yurusenai
I haven’t been loved enough to look back on it
I can’t forgive my heart enough to hold it close
Wakariaeru hodo kotoba wo hanasenai
Kyou datte kono shitatarazu ga jama wo suru
Kowareteiku
I can’t speak words well enough to be understood
Even today, this lisp hinders me
I continue to break
Donna omoi no tsutaekata mo shiranai
Chikayoranaide tte hasami wo furikabutta tte
I don’t know how to convey any of my thoughts
Only how to brandish a pair of scissors warning “don’t come near”
Kono ai wa kimi no kokoro ni
Todoiteimasu ka?
Hey, this love
Is this love reaching
Your heart?
Reff #2
Dokomade mo dekisokonai no kono boku ni
Tada hitotsu
Hitokoto dake kudasai
No trespassing
To this good-for-nothing me in all aspects
Just one thing
Please say to me one thing
Ikite ii yo ttesa
That it’s alright for me to live
Oshiete nani hitotsu
Sutesatte shimatta kono boku ni
Sei wo uke shitagerare
Nao mo inochi wo yametakunai no da?
Teach to this me
Who has abandoned every single thing
To accept (my) life, be oppressed
Will you remain not wanting to end your life?
Itai itai itai kokoro ga
Yasashii koe de kowarete shimau kara
Yue ni tachiiri kinshi suru
It hurts, it hurts, it hurts, my heart
Ends up being broken by your kind voice
So as a result, I forbid it from entry
---END---
PEMBAHASAN
Lirik lagu ini dalaaam banget. Dari awal Verse #1 aja kita dah dikenalin sama seorang cewek yang selalu ditindas, dibully, dikucilkan, bahkan sampai di lempari batu oleh murid-murid lain di kelas/sekolahnya. Dia sudah tahu bahwa dibalik penderitaan ataupun kesenangan, pasti ada penindasan. Dia sampai merasa bahwa dunia sudah melupakan keberadaan dirinya, seakan-akan eksistensi dirinya itu hanyalah sebuah kenihilan yang tiada artinya.
Pre-reff menunjukkan bahwa dia sudah sampai taraf depresi dimana dia bahkan tidak tahu lagi siapa dirinya. Dia sudah lupa seperti apa rasanya kehidupan normal. Malah, dia mungkin tidak pernah sama sekali merasakannya. Semua cacian makian itu sudah terlalu sering dia telan sehingga dia lupa rasanya air itu seperti apa.
Lalu di Reff inilah intinya. Dia melarang masuk orang-orang karena dia merasa dirinya tidak layak untuk didekati siapapun. Inilah alasan fatal mengapa semua ini terjadi. Dia sudah merasa bahwa dirinya itu sampah di dunia ini, sehingga tidak akan ada gunanya apabila ada orang yang ingin mendekati dia. Walau begitu, dalam hatinya yang terdalam sebenarnya dia ingin ada seseorang yang memberikan kepadanya cinta yang sebenarnya, seutuhnya. Tapi, karena dia melarang orang-orang masuk, hatinya merasa sakit. Sakit sekali, hingga dia merasa hatinya itu sudah tidak berfungsi lagi sebagai hati. Agar sakitnya hilang, dia pun menutup jalan menuju hatinya.
Verse #2 menceritakan bahwa dia telah menutup jalan menuju hatinya, ataupun jantungnya. Maksudnya, dia sudah tidak ada keinginan hidup. Kalau ada orang yang tidak suka dengan itu, ya ga usah deketin dia. Itulah yang ada di pikirannya. "Kenapa aku diciptakan seperti ini?" Penyangkalan terhadap nasib yang sudah di depan matanya justru semakin membuat hatinya merasa sakit. Dia tidak menerima nasib yang sudah ditimpakan kepadanya, tapi dia juga tidak tahu nasib apa yang seharusnya seorang manusia punya. Akhirnya dia pun menangis.
Di Bridge ini, kita bisa melihat apa yang sedang dipikirkan oleh cewek ini. Dia tidak bisa memaafkan hatinya. Dia juga mengutuk ketidakmampuannya untuk berbicara secara normal kepada orang lain. Dia gak tau caranya mengungkapkan apa yang dia pikirkan, yang dia rasakan. Yang dia tahu hanyalah cara menjauhkan orang dengan guntingnya, atau bisa diartikan dengan semua ketidaksempurnaannya ini. Tapi yah, sedepresi apapun dia, dia tuh berharap banget bakal ada orang yang nyelamatin dia dari semua ini. Orang yang bisa memahami, melengkapi semua kelemahan dan ketidaksempurnaan yang dia miliki.
Nah Reff Kedua inilah harapannya. Dia sebenernya ingin ada orang yang berkata kepadanya kalo kamu tuh harus tetep hidup. Dia ingin ada seseorang yang mengajarinya, membuat dia bisa merasakan rasanya kehidupan normal itu seperti apa, bahwa kamu tuh pasti bisa melalui segalanya, menerima nasib yang jatuh kepadanya. Bahwa ada alasan baginya untuk terus tetap hidup dan berjuang. Bahwa ada orang yang bertanya kepadanya "Kamu ga bakal bunuh diri kan?"
Tapi...
Ketika rupanya orang seperti itu benar-benar ada, dia merasa sakit lagi. Dia merasa sakit ketika mendengar kata-kata ramah orang tersebut. Dia tidak terbiasa menerima keramahan seperti itu. Dia sudah terbiasa dengan kehidupannya yang penuh penindasan, depresi, sehingga ketika orang yang dia harapkan itu benar-benar ada, dia malah merasa sakit. Akhirnya, dia tutup kembali hatinya.
Lagu ini menyedihkan, sumpah menyedihkan banget. Tidak ada satu hal pun yang tidak membuat hatinya sakit, mau itu hal baik maupun hal buruk. Apabila orang seperti ini benar-benar ada, maka aku berharap dia gak bakal sakit hatinya kalau seseorang berusaha terbuka kepadanya, berusaha mendekatinya. Karena kalau dia selalu menutup dirinya terhadap apapun, hatinya akan semakin rusak.
Tapi memang, mau segimana pun usaha orang-orang disekitarnya membantunya, kalau dari orangnya sendiri tidak mau membuka diri, mengubah diri, ya dia bakal tetap disitu-situ aja.
Aku ingin banget ngebantu orang-orang yang depresi. Aku sudah berusaha keras sekali. Aku bahkan begadang semaleman hanya untuk memikirkan cara solusi agar dapat memulihkannya seperti semula. Namun, pada akhirnya aku sadar bahwa aku tidak bisa. Hatiku juga yang selama ini tidak peka, rupanya ada batasnya juga. Dulu aku percaya segala hal bisa kuubah menuju yang lebih baik. Game Changer. Tetapi, sekarang di saat kritis aku sadar bahwa ada beberapa hal yang memang sudah diluar kendaliku. Aku mengutuk kenapa diriku tidak bisa mendapatkan solusinya. Aku mengutuk mengapa diriku tidak bisa menyadarinya lebih awal. Sekarang, aku hanya bisa menunggu. Ku hanya bisa meneguhkan diri apabila kejadian terburuk terjadi.
Terima kasih atas semua pelajaran yang telah kau berikan.
Pre-reff menunjukkan bahwa dia sudah sampai taraf depresi dimana dia bahkan tidak tahu lagi siapa dirinya. Dia sudah lupa seperti apa rasanya kehidupan normal. Malah, dia mungkin tidak pernah sama sekali merasakannya. Semua cacian makian itu sudah terlalu sering dia telan sehingga dia lupa rasanya air itu seperti apa.
Lalu di Reff inilah intinya. Dia melarang masuk orang-orang karena dia merasa dirinya tidak layak untuk didekati siapapun. Inilah alasan fatal mengapa semua ini terjadi. Dia sudah merasa bahwa dirinya itu sampah di dunia ini, sehingga tidak akan ada gunanya apabila ada orang yang ingin mendekati dia. Walau begitu, dalam hatinya yang terdalam sebenarnya dia ingin ada seseorang yang memberikan kepadanya cinta yang sebenarnya, seutuhnya. Tapi, karena dia melarang orang-orang masuk, hatinya merasa sakit. Sakit sekali, hingga dia merasa hatinya itu sudah tidak berfungsi lagi sebagai hati. Agar sakitnya hilang, dia pun menutup jalan menuju hatinya.
Verse #2 menceritakan bahwa dia telah menutup jalan menuju hatinya, ataupun jantungnya. Maksudnya, dia sudah tidak ada keinginan hidup. Kalau ada orang yang tidak suka dengan itu, ya ga usah deketin dia. Itulah yang ada di pikirannya. "Kenapa aku diciptakan seperti ini?" Penyangkalan terhadap nasib yang sudah di depan matanya justru semakin membuat hatinya merasa sakit. Dia tidak menerima nasib yang sudah ditimpakan kepadanya, tapi dia juga tidak tahu nasib apa yang seharusnya seorang manusia punya. Akhirnya dia pun menangis.
Di Bridge ini, kita bisa melihat apa yang sedang dipikirkan oleh cewek ini. Dia tidak bisa memaafkan hatinya. Dia juga mengutuk ketidakmampuannya untuk berbicara secara normal kepada orang lain. Dia gak tau caranya mengungkapkan apa yang dia pikirkan, yang dia rasakan. Yang dia tahu hanyalah cara menjauhkan orang dengan guntingnya, atau bisa diartikan dengan semua ketidaksempurnaannya ini. Tapi yah, sedepresi apapun dia, dia tuh berharap banget bakal ada orang yang nyelamatin dia dari semua ini. Orang yang bisa memahami, melengkapi semua kelemahan dan ketidaksempurnaan yang dia miliki.
Nah Reff Kedua inilah harapannya. Dia sebenernya ingin ada orang yang berkata kepadanya kalo kamu tuh harus tetep hidup. Dia ingin ada seseorang yang mengajarinya, membuat dia bisa merasakan rasanya kehidupan normal itu seperti apa, bahwa kamu tuh pasti bisa melalui segalanya, menerima nasib yang jatuh kepadanya. Bahwa ada alasan baginya untuk terus tetap hidup dan berjuang. Bahwa ada orang yang bertanya kepadanya "Kamu ga bakal bunuh diri kan?"
Tapi...
Ketika rupanya orang seperti itu benar-benar ada, dia merasa sakit lagi. Dia merasa sakit ketika mendengar kata-kata ramah orang tersebut. Dia tidak terbiasa menerima keramahan seperti itu. Dia sudah terbiasa dengan kehidupannya yang penuh penindasan, depresi, sehingga ketika orang yang dia harapkan itu benar-benar ada, dia malah merasa sakit. Akhirnya, dia tutup kembali hatinya.
Lagu ini menyedihkan, sumpah menyedihkan banget. Tidak ada satu hal pun yang tidak membuat hatinya sakit, mau itu hal baik maupun hal buruk. Apabila orang seperti ini benar-benar ada, maka aku berharap dia gak bakal sakit hatinya kalau seseorang berusaha terbuka kepadanya, berusaha mendekatinya. Karena kalau dia selalu menutup dirinya terhadap apapun, hatinya akan semakin rusak.
Tapi memang, mau segimana pun usaha orang-orang disekitarnya membantunya, kalau dari orangnya sendiri tidak mau membuka diri, mengubah diri, ya dia bakal tetap disitu-situ aja.
Aku ingin banget ngebantu orang-orang yang depresi. Aku sudah berusaha keras sekali. Aku bahkan begadang semaleman hanya untuk memikirkan cara solusi agar dapat memulihkannya seperti semula. Namun, pada akhirnya aku sadar bahwa aku tidak bisa. Hatiku juga yang selama ini tidak peka, rupanya ada batasnya juga. Dulu aku percaya segala hal bisa kuubah menuju yang lebih baik. Game Changer. Tetapi, sekarang di saat kritis aku sadar bahwa ada beberapa hal yang memang sudah diluar kendaliku. Aku mengutuk kenapa diriku tidak bisa mendapatkan solusinya. Aku mengutuk mengapa diriku tidak bisa menyadarinya lebih awal. Sekarang, aku hanya bisa menunggu. Ku hanya bisa meneguhkan diri apabila kejadian terburuk terjadi.
Terima kasih atas semua pelajaran yang telah kau berikan.
1 comments:
Baru tau maknanya begini. Sediih :(
Post a Comment